Seperti
dalam 1001 malam, kukisahkan cerita- cerita ini untukmu. Kenangkanlah, ketika
pada suatu malam aku menceritakannya dalam hidupmu…
Judul: Cerita Buat Para Kekasih
Pengarang: Agus Noor
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit: November 2014
Tebal: 224 halaman
Cover: Softcover
ISBN: 978-602-03-0898-2
Rate: 5/5
Blurp: Di antara para kekasihku, hanya kamu yang suka bercerita,”
katamu.
“Rasanya belum
tercatat di Guinness Book of World Records siapa yang paling banyak bercerita
dalam satu malam. Ratu Syaharazad, hanya menceritakan satu cerita dalam satu
malam…”
“Berapa
records-ku?”
“Dua belas
cerita dalam satu malam…”
Aku tertawa.
“Kenapa?”
“Itu melampaui
jumlah pacar-pacarku…”
“Tapi
pasti jauh lebih sedikit dibanding bualanmu!”
***
Seorang kekasih
bercerita tentang seekor gagak yang lahir dari hati perempuan yang dibakar. Ia
berkisah tentang teka-teki kematian yang tak terpecahkan. Juga tentang kota
yang semua penduduknya buta! Lalu tentang ribuan ulat bulu yang muncul dari
kebencian, tentang kunang-kunang kuning kemilau, dan seorang laki-laki yang
hidup dengan istri yang diawetkan dalam akuarium. Apa pun yang diceritakan itu,
dongeng penuh keajaiban, gosip atau bualan, selalu membuat tertegun di akhir
kisah. Bukankah semua kisah yang datang dari kekasih akan selalu terdengar
indah?
Saya mengenal
Agus Noor 2,5 tahun yang lalu. Saat itu senja mulai merayap dan kami masih
berada di sekolah membicarakan banyak hal tentang dunia sastra. Saya mulai
menyukai dunia sastra saat umur saya 15 tahun, kadang saya iri dengan anak yang
mulai membaca dan menulis saat umur 9-14. Saat itu pula, guru jurnalistik kami
membacakan cerpen Agus Noor yang dimuat dijoran Kompas tahun 2012. Sayangnya,
saya lupa apa judul cerpen tersebut. Namun saya masih ingat betul bagaimana
jalan ceritanya, bahkan saya mencatat diksi-diksi puitis cerpen tersebut dan
sampai saat ini catatan itu masih ada.
Mulai saat itu
saya benar-benar menyukai karya-karya Agus Noor. Saya jarang membaca Koran,
namun saat saya mengetahui jika cerpen Agus Noor dimuat dikoran saya selalu
menyempatkan untuk membacanya. Kadang saya membuka website tentang kumpulan
cerpen kompas Karya Agus Noor dan membaca cerpen tersebut sampai tengah malam
dan akibatnya kantung mata saya semakin besar setiap harinya—oh ini tidak
penting.
Dan saya akan
bercerita tentang buku terbaru Agus Noor yang berjudul Cerita Buat Para
Kekasih. Seperti yang saya perkirakan sebelumnya bukul ini menjadi novel
terakhir yang saya baca di tahun 2014. Dan dan ini memberikan kesan yang sangat
berarti bagi saya.
Review
Buku yang berisi kumpulan lebih dari
32 judul cerita pendek dan cerita sangat pendek tersebut mayoritas bernuansa
sendu. Bercerita tentang kesedihan, kesepian dan misteri yang disisipi
kisah-kisah tentang politik. Buku ini Cocok bagi penggemar cerita thriller
karena ada beberapa cerita yang menceritakan tentang seseorang dicongkel
matanya, dikuliti kepalanya, diseret dan dihabisi dengan berondongan ribuan
peluru. Atau, bagi penyuka kisah-kisah romantis, kisah tentang percintaan
juga hadir, tentang pernikahan dan perselingkuhan. Juga tentang mimpi dan
keajaiban bagaimana sebuah kesedihan bisa menjadi indah karena berubah jadi
kunang-kunang. Ada beberapa cerita yang sangat vulgar mengekspos perihal
persetubuhan. Namun Agus Noor berhasil membungkus kalimat-kalimat vulgar
tersebut dengan plot yang sangat indah.
Membaca buku ini benar-benar
memberikan efek ketagihan. Seharusnya saya selesai membaca nbuku ini dalam
waktu 2 hari. Tapi entah kenapa setelah selesai membaca cerpen Requiem
Kunang-Kunang, saya takut. Takut jika buku yang tengah saya baca ini telah
selesai saya baca dan saya tidak lagi mempunyai bacaan semenarik buku ini. Maka
dari itu, saya membatasi maksimal membaca 3 cerpen perhari dan saya selesai
membaca dalam 15 hari. Ada beberapa cerita yang sudah saya beca di Koran, di
internet ataupun dibuku lain. Namun saya tetap menikmati buku ini
Beberapa cerita yang saya suka
disini:
1. Gerimis dalam E Minor dan Matinya
Seorang Demonstran. Ceritanya cenderung lebih ringan dibandingkan yang lain,
cerita tentang seorang yang menyimpan rahasia dan tentang piano yang memainkan
kesedihan.
2. Matinya Seorang
Demonstran. Saya sudah membaca cerita ini lebih dari 5 kali dan saya
selalu menyukai cerita ini.
3. Akuarium mengkisahkan seorang
lelaki yang menyimpan mayat istrinya di dalam akuarium rumahnya. Tentang
seorang yang hidup dalam kenangan.
4. Hari Baik Untuk Penipu merupakan
salah satu cerita menarik, dengan genre parody yang mengisahkan kehidupan
seorang penitu yang menjadi presiden.
5. Dan juga 3 cerita tentang
kunang-kunang. 3 fiksi kunang-kunang yang berbeda jalan ceritanya.
Saya menyukai konsep buku ini,
mengkombinasikan fotografi dan seni sastra.
Ada beberapa kutipan yang menurut
saya menarik dibuku ini
- "Wanita akan takluk bila kamu mampu melumpuhkan pikirannya." (Halaman 4)
- "Hati-hatilah pada
orang yang tak pernah marah." (Halaman 14)
- Tapi apalah arti keabadian bila
kami hidup dalam kesunyian tak tertanggungkan seperti ini? (Halaman 64)
- "Mati yang baik ialah
mati yang tak merepotkan." (Halaman 57)
- "Menikah soal takdir,
sedang cinta adalah kebahagiaan yang kita pilih" (halaman 139)
- “Kedamaian selalu dimulai
dari saling pengertian.” (halaman 211)
- "kalau soal cinta, alangkah
sulitnya menemukan laki-laki pemberani di jaman ini"
- “Dan kehilangan tak pernah
lebih pedih dari mencintaimu. Sementara melupakanmu, hanyalah caraku
menipu rasa sakit.”
kalau gak salah bukunya ini seharga sembilan ribu sekian gitu, pas ada semacam sale besar - besaran di Kobu, tapi sayang gak dapat, kalah cepet T_____T
BalasHapusaku juga dapat dari Kobu. tapi bukan pas sale, aku dapat hadiah dari kuis
Hapuswah, bisa jadi refrensi menarik ini :)
BalasHapus