Judul: Wedding
Rush
Penulis: Jenny
Thalia Faurine
Penerbit: Alex
Media
Tahun
Terbit: April 2015
Jumlah
Halaman: 328
ISBN: 978-602-02-6349-6
Rate: 4/5
Blurp: Padma memutuskan
meninggalkan tiga orang sahabatnya—Rajata, Resita dan Daka—setelah akhirnya
mengetahui kalau perasaannyapada Rejata tidak terbalas. Rajata memilih Resita.
Setelah dua tahun Akhirnya Padmamemutuskan untuk kembali saat pernikahan Rajata
dan Resita. Daka dengan setia mendampingi Padma untuk memperbaiki hubungan
persahabatan mereka yang sempat renggang. Soa Daka agar Padma segera
mendapatkan seseorangyang membantu menyembuhkan patah hatinya ternyata
terkabul. Riko hadir di waktu yang tepat, membuat Padma move on dan
berhasil mengikatnya dengan petunangan. Namun … semua terasa tidak benar saat
Padma dan Riko memutuskan untuk menikah.
Review
Sepertinya blurp
di belakang novel ini cukup menjelaskan bagaimana arah dari jalan cerita ini,
jadi saya tidak perlu menceritakan secara detail yang berujung
sploiler.
Ini adalah novel
pertama dari Jenny yang saya baca. Novel ini bercerita tentang tumbuhnya cinta
diantara persahabatan dan bagaimana cara mereka agar persahabatan yang mereka
jalin selama 9 tahun tetap terjalin.
Karena
tak ada namanya bekas sahabat selama apa pun kita mengnal mereka. Sahabat
tetaplah sahabat. (h. 37)
Cinta
bisa datang dengan sangat cepat namun sangat lama untuk membuat perasaan itu
pergi dari hatinya. (h. 41)
Tema yang diangkat
penulis merupakan tema yang biasa- biasa saja, tapi penulis menceritakan dengan
sangat rapi, bahkan detail-detail kecilpun ditulis dengan rapi. Dari halaman
pertama saya membaca, hingga halaman terakhir saya tidak menemukan kesalahan dalam
penulisannya. Penulis berhasil membuat cerita dengan ide biasa, namun
membawakannya dengan luar biasa.
Cerita ini membawa
pembaca untuk berfikir dahulu sebelum bertindak dan meredam emosi, tanpa
menghilangkan kesan romance. Contohnya saat kejadian Daka yang tidak marah
terhadap Padma yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar selama 2 tahun, padahal
Dakalah pihak yang paling menderita atas kepergian Padma. Kejadian saat Padma
membaca surat yang Rejata tulis untuk Resita saat ulang tahunnya, Padma hanya
diam—pura-pura tidak mengerti apa-apa—padahal ia menyimpan rasa sakitnya
sendiri. Juga saad Riko yang masuk ke dalam kamar Daka dan Rejata saat liburan
di Anyer dan menjumpai Daka dan Padma—tunangannya—tidur bersama Daka.
Saya menyukai cara
penulis yang menyelipkan sebuag quotes untuk mewakili isi
setiap bab. Ini manis sekali, sangat terasa chiklitnya.
Untuk tokoh, semua
tokoh dinovel ini memiliki keunikan masing-masing. Daka dengan ketakutan akan
gen yang sama dengan ayahnya, Riko dengan moto "I get what I see". Resita dengan tingkat kepedean yang tinggi memakai lipstick warna-warni
sesuai mood-nya. Padma dengansifat yang tegas mandiri tapi
sebenarnya butuh tempat bersandar. Bahkan tokoh pembantupun memiliki keunikan
sendiri.
Namun, saat membaca di bab-bab awal saya mencari alas
an mengapa Rajata memilih Resita daripada Padma, Padahal jika dilihat-lihat
dari darasi yang dibawakan oleh penulis Padma adalay istri dan menantu idaman.
Tapi mengapa Rajata memilih Resita, wanita dengan tingkat kepedean luar biasa
yang memakai lipstick sesuai moodnya? Saya mencari alasan ini tapi sambai
halaman terakhir saya tidak menuemukannya.
Terakhir, saya iri saat membaca halaman tentang
penulis. Ternyata penulis lahir pada tahun yang sama seperti saya namun sudah
menetaskan(?) 10 novel. Adakah yang lebih luar biasa dari ini?
Membaca novel ini saya jadi tahu bagaimana susahnya
mengurus persiapan pernikahan, apalagi calon suami tidak bisa menemani karena
sibuk dengan pekerjaanya di luar negeri. Novel ini recommended untuk yang
menyukai kisah romance tapi tidak menye-menye, malah menjadi lebih dewasa saat
membacanya.
Move
on itu kayak ngopi untuk pertama kali—dan langsung minun double espresso.
Awalnya pasti nggak suka sama pahitnya. Malah bisa jadi lo sakit perut. Tapi
ketika lo udah terbiasa, maka lo akan menikmati setiap prosesnya. (h.90)
Move
on emang bukan masalah nemuinpengantinya, tapi mungkin dengan ada penggantinya
bisa bikin lo mikirin langkah untuk ke depan, bukan untuk nengok kebelakang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar