Rabu, 18 Februari 2015

[Review] Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin - Tere Liye

Judul Buku: Daun yang Jatuh Tak Pernah Membenci Angin
Penulis: Tere-Liye
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Cetakan: Ketujuh, September 2012
Jumlah halaman: 264 halaman
Rate: 4/5

Blurp: Dia bagai malaikat bagi keluarga kami. Merengkuh aku, adikku, dan Ibu dari kehidupan jalanan yang miskin dan nestapa. Memberikan makan, tempat berteduh, sekolah, dan janji masa depan yang lebih baik.

Dia sungguh bagai malaikat bagi keluarga kami. Memberikan kasih sayang, perhatian, dan teladan tanpa mengharap budi sekalipun. Dan lihatlah, aku membalas itu semua dengan membiarkan mekar perasaan ini.

Ibu benar, tak layak aku mencintai malaikat keluarga kami. Tak pantas. Maafkan aku, Ibu. Perasaan kagum, terpesona, atau entahlah itu muncul tak tertahankan. Bahkan sejak rambutku masih dikepang dua.


Sekarang ketika aku tahu dia boleh jadi tak pernah menganggapku lebih dari seorang adik yang tidak tahu diri, biarlah... Biarlah aku luruh ke bumi seperti sehelai daun... daun yang tak pernah membenci angin meski harus terenggutkan dari tangkai pohonnya.

Senin, 09 Februari 2015

[Review] Burlian, Serial Anak Mamak - Tere Liye

Judul buku: Burlian
Penulis: Tere Liye
Penerbit: Republika
Jumlah Halaman: 343 halaman
Cetakan pertama: November 2009
Rate: 4/5
Blurp: Kau, sejak dilahirkan memang sudah berbeda, Burlian, Special!
            Waktu melesat bagai peluru. Akhirnya aku mengerti kini, itulah cara terbaik Bapak dan Mamak menumbuhkan keyakinandan rasa percaya diriku. Sejak kecil selalu di bilang aku special agar aku punya pegangan setiap kali terbentur masalah.
            Aku ingat Bapak dan Mamak selalu bilang  “Kau anak yang kuat, Amelia”. Agar si bungsu Amelia yang sakit-sakitan tumbuh menjadi anak yang kuat. Atau bilang kalimat “Kau anak pemberani, Eli”.  Maka jadilah Ayuk Eli seorang pemberaniatas banyak hal. Sedangkan pada Kak Pukat, Bapak dan Mamak selalu bilang, “Kau anak yang pintar”. Dan kini jadilah Kak Pukat seorang peneliti hebat, sepintar kalimat yang selalu ia dengar sejak kecil.