Sabtu, 05 Desember 2015

[Review & Blog Tour] Circo de Patrimonio - Sylvee Astri

 
Judul: Circo de Patrimonio
Penulis: Sylvee Astri
Penerbit: deTEENS
Tahun terbit: November 2015
Jumlah Halaman: 268 halaman
Rate: 3/5

Sinopsis:
Casa de Patrimonio, sebuah panti asuhan yang melatih anak-anaknya menjadi pemain sirkus. Di tempat inilah, Frene, si pelempar pisau tumbuh besar. Dia bertemu dengan Stella, seorang pecinta sirkus yang dilarang orang tuanya untuk menonton sirkus lagi, saat sedang promosi. Tentu saja Stella tertarik dengan Circo de Patrimonio. Kemudian, Stella mengenal Luce, cewek yang sangat dicintai Frene, tapi belum menjawab pernyataan cinta Frene, juga Cent, cowok yang takkan seorang wanita pun bisa menolak.

Konflik mulai terjadi, mulai dari cedera pemain, perizinan pertunjukan, permasalahan keluarga, juga percintaan. Semua terangkum manis dalam Casa de Patrimonio.

***
“Awalnya, Ella menolak. Tapi, papamu terus memaksa. Akhirnya, Ella menuruti keinginan papamu. Ella terlalu percaya pada papamu, mungkin karena terbuai oleh ucapan manis papamu hingga mereka melakukan gerakan yang sangat berbahaya. Ella bergantung di udara, hanya dengan menggenggam tangan papamu. Mereka berputar cepat di atas, lalu pegangan papamu terlepas.”

Napas Stella tertahan. Lepas?



Review

Circo de Patrimonio adalah novel debut dari Sylvee Astri. Novel ini bercerita tentang Stella yang sangat menyukai sirkus, kedua orang tuanya juga sering mengajaknya melihat sirkus. Tapi suatu hari orang tuanya mulai membenci sirkus bahkan bahasan tentang sirkus merupakan hal tabu dikeluarganya. Kebencian orang tuanya terhadap sirkus membuat Stella berpindah rumah dari Quebec ke Paris kemudian ke Bilbao untuk menghindari sirkus.

Namun Stella idak begitu saja meninggalkan sirkus. Di Bilbao ia bertemu dengan Frane seorang pemain sirkus. Karena Frane pula ia mulai bermain sirkus—lagi bersama penghuni Casa de Patrimonio. Meskipun orang tuanya melarang keras Stella untuk berhubungan dengan sirkus, padahal Stella memiliki bakat di dunia sirkus.

Saya kagum dengan diskripsi Sylvee tentang bagunan-bangunan di sirkus, bagaimana kegembiraan dan hambatan menjadi pemanin sirkus. Terlihat jelas jika novel ini melalui berbagai riset.

Karekter di novel ini beragam, mulai dari Frane yang pemberontak dan tidak percaya orang tua, Stella yang begitu mencintai sirkus, Cent yang dewasa, Nate pengosip dan lainnya. 

Adegan yang saya suka dinovel ini adalah saat Stella berdebat tentang orang tua dengan Frane, Stella memberikan masukan betapa pentingnya orang tua dikehidupan.

Namun Sylvee belum bisa memberikan pembeda dialog antar tokoh. Sering kali saya kebingungan ini yang berbicara Frane atau Cent, ini yang berbicara Felix atau Fierro.

Selebihnya saya menikmati membaca buku ini. Saya baru tahu kalau novel ini merupakan salah satu dari 2 naskah terbaik dari 10 nominasi lomba novel berhadiah jalan-jalan ke Sepang yang diadakan oleh penerbit DIVA Press.

Gimana? Tertarik juga membaca novel ini? Kali ini arsip buku menjadi host blogtour untuk novel ini. Gimana caranya? Yuk disimak:

1. Peserta berdomosili di Indonesia atau memiliki alamat kirim di Indonesia.
2. Peserta wajib follow twitter @divapress01 atau like FB “Penerbit DIVA Press” (wajib)
3. Follow blog ini via via email atau GFC (wajib)
4. Follow twitter @wulidana (opotional)
5. Share info Giveaway melalui twitter dengan mention @divapress01 dan @wulidana
dengan hastag #GACirco Patrimonio (wajib)
6. Periode giveaway adalah 7 hari, mulai hari ini, 7 - 13 Desember 2015
7. Pemenang akan diumumkan pada 14 Desember  2015 melalui blog ini
8. Hadiahnya, yakni 1 novel novel Circo Patrimonio plus 1 buku baru dari DIVA Press

Pertanyaan
Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?

Tulis jawaban di postingan kolom komentar dengan format:
Nama:
Twitter:
Link share info giveaway:
Jawaban:

Jawaban ditunggu sampai tanggal 13 Desember 2015.
Selamat menjawab

Jangan lupa ikutan blogtour dari host yang lain. Catat tanggalnya ya.




30 komentar:

  1. Nama : Rindang Yuliani
    Twitter : @Ryu_keren
    Link share giveaway : https://twitter.com/Ryu_keren/status/673716614525685760
    Jawaban :

    Aku akan tetap melakukan kegiatan tersebut diam-diam hingga aku dapat memberikan bukti kepada orang tuaku bahwa kegiatan tersebut bermanfaat dan positif bagi kehidupanku. Ketika hal tersebut sudah terbukti kuharap orang tuaku tidak akan melarangku lagi untuk melakukannya.

    BalasHapus
  2. Nama:Henny Kurniati
    Twitter:@hennycliq12
    Link share info giveaway:https://twitter.com/hennycliq12/status/673744274647703552
    Jawaban:

    Well, yang pertama saya lakukan adalah menjelaskan alasan mengapa saya melakukan kegiatan yang saya sukai tersebut. karena, hal terpenting dalam keluarga adalah komunikasi antara anak dan orang tua. jika memang nanti nya alasan dan penjelasan saya bisa diterima dan bernilai positif toh orang tua saya akan memberikan izin, namun jika masih tetap dilarang, saya akan membuktikan kepada orang tua saya bahwa saya bisa berprestasi dlm kegiatan tsb. bukankah kita tinggal di negara demokrasi? saya rasa orang tua saya bisa memahami dan memaklumi kegiatan yang saya lakukan karena dulu nya mereka pernah berada di posisi saya ketika masih muda :)
    sila berpendapat dan memberikan ide / gagasan jika memang apa yang kita anggap itu benar tapi jangan memaksakan jka pendapat kita tidak bsa diterima orang tua kita, toh masih byk kegiatan alternatif lain yg bsa kita eksplore.

    BalasHapus
  3. Nama: Eris Andriani
    Twitter: @RizAnNie88
    Follow via GFC: Eyis yis
    Link share: https://twitter.com/RizAnNie88/status/673782091260149760
    Jawaban:

    Ehhmmm liat dulu nih kegiatan apa yg dilarang. Kadang kita ngelakuin suatu kegiatan seekstrim apapun asal kita fine.fine aja its oke. Tp kalo itu emang membahayakan ya perlu dipikir 2x sih, apa lagi orang tua tuh perhatian bgt sama anak.anaknnya.
    Kalau aku misal kegiatan yg dilarang itu emang membahayakan dan gak baik buat aku, jadi oke lah aku pikir.pikir lagi dan nurutin kemauan orang tua aku. Karena gimana pun pasti orang tua tuh pengen yg terbaik buat anak.anaknya, dan gak akan sanggup liat anaknya terluka sedikit pun. Karena orang tua tuh segalanya buat aku, tanpa mereka aq bukan siapa.siapa didunia ini. So selagi masih dikasih kesempatan untuk melakukan hal yg terbaik buat mereka why not.

    Tp kalau yg dilarang itu kegiatan yg emang bermanfaat dan tidak membahayakan, pastinya aku akan jelasin ke kedua orang tua ku kalau kegiatan ini tuh gak seperti yg mereka bayangkan. Kalau perlu aku ngajak temen ku buat bantu meyakinkan orang tua ku. Asalkan kegiatan yg ku lakukan itu jelas, bermanfaat, dan gak membahayakan Insya Allah mereka bisa mengijinkan.Lagian kita kan juga bisa membedakan mana kegiatan yg baik dan buruk, hehe

    Sebagai anak kita kan wajib membuat orang tua bahagia, dan gak bikin khawatir orang tua kita. Mereka melarang kita tuh bukan karena mereka mau membatasi kita, tapi mereka takut sesuatu yg buruk terjadi kepada anaknya.
    Kasih sayang orang tua tuh emang gak ada batasnya,,hehe

    Sekian matur thank yuu ^_^

    BalasHapus
  4. Nama: Nurina Widiani
    Twitter: @KendengPanali
    Link twit: https://twitter.com/KendengPanali/status/673795567357530113

    Biar dilarang biasanya sih aku tetep lanjut meski sembunyi-sembunyi. Biasanya dilarang karena terlalu khawatir, tapi selama bisa menjaga diri dan gak aneh-aneh aku yakin bisa menjaga kepercayaan mereka.
    Biasanya aku bakal cari orang ketiga buat menengahi. Orang yang netral, seperti Kakek atau Om, yang bisa berdiri seimbang di antara kami. Nah kalau orang ketiga pun bilang aku harus berhenti ya berarti kegiatan yang kuikuti mungkin memang nggak baik untukku.

    BalasHapus
  5. Nama: Riqza Nur Aini
    Twitter: @riqzanainiee
    Domisli: Demak,Jateng
    Sudah follow via email ya: moha3451@gmail.com
    LinkShare: https://mobile.twitter.com/riqzanainiee/status/673797605466378240?p=v
    .
    .
    Pertanyaan:
    "Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?"
    .
    .
    Jawaban:
    Aku akan tetap melakukannya,selama itu positif dan tidak berbahaya kenapa enggak gitu?
    Lalu aku akan tetap membujuk orang tuaku untuk memperbolehkanku melakukan hal itu,aku akan terus menjelaskan bahwa aku bisa dipercaya,aku tidak akan aneh-aneh,itu juga kegiatan yang menarik kok,positif dan bisa mengembangkan kekreatifitas didiriku,bisa mengembangkan bakatku,pokoknya hal-hal baik yang bisa aku peroleh dari kegiatan itu aku akan jelaskan ke orang tuaku.Mungkin sekali dua kali tetap enggak diperbolehkan.Tapi aku enggak boleh putus asa lama-kelamaan juga pasti mereka ijinkan,asal bisa memenuhi syarat2 yg mereka berikan.Orang tua juga pasti menginginkan kebahagiaan anaknya kan?
    Aku pernah dilarang untuk ngeband.Padahal aku suka sekali.Di band sekolahku itu aku berposisi sebagai pianis:Awalnya Ayah dan ibu ku tak mengizinkan aku untuk ngeband.Kata meraka anak band itu bandel,dengan ngeband bisa juga bisa membuat nilaiku anjlok dan mempengaruhi belajarku,mereka selalu saja begitu,Tapi aku tetep ngeband.Nggak ada salahnya kan selama itu baik???Waktu ters berlalu,aku masih main band secara sembunyi-sembunyi,aku juga terus membujuk orang tuaku untuk memberikan izinnya padaku.Orang tuaku yg awalnya tidak mengizinkan.Pokoknya aku nggak boleh nyerah,semanget terus,maju!demi mendapatkan apa yang aku inginkan.Daaan lama kelamaan melihat aku yg selalu minta untuk diizinkan ngeband hati kedua orang tuaku menjadi luluh.Dan akhirnya mereka memberi restunya untukku horeeee:P
    tapi mereka membuat janji padaku "Aku tidak boleh berubah,tdk boleh nakal,dan harus tetap mempertahankan prestasiku" kalau janji itu tidak bisa dipenuhi aku terpaksa harus berhenti.Tapi,alhasil band tidak mempengaruhi nilaiku,aku tetap bisa menjaga prestasiku.Kedua orang tuakuu semakin percaya padaku:)

    BalasHapus
  6. Nama: Amilah Rahmatunnisa
    Twitter: @RnMilaa
    Link share info giveaway:
    Jawaban:

    Bismillah izin ikutan giveawaynya yaa ^_^

    Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?

    Ini sama seperti yang aku alami kak waktu memutuskan jurusan di perguruan tinggi. Aku dan orang tua selalu berbeda pendapat. Tapi kembali lagi karena aku sangat menyukai jurusan itu. Dan yang menjalaninnya adalah aku, jadi aku harus memberikan pengertian pada orang tua terlebih dahulu beberapa kegiatan yang memang dilarang orangtuaku. Jika menurutku masih wajar. Tidak ada salahnya kan? Ini beberapa hal yang harus aku jelaskan ke orang tua :

    - Mengapa aku menyukai kegiatan yang mereka larang?
    - Apa kebaikan dan keburukan dari kegiatan itu?
    - Apa resiko yang dapat di ambil dari kegiatan itu?


    Setelah membeberkan semua yang aku jelaskan di atas kepada orang tua. Aku juga harus meyakinkan mereka agar tidak terlalu khawatir dan percaya padaku. Memang benar setiap orang tua menginginkan semua yang terbaik untuk anaknya. Dan kita sebagai anak juga ingin memberikan yang terbaik untuk orang tua kita. Karena Ridho Allah adalah Ridho orang tua. Dan terkadang juga mengikuti kata-kata orang tua juga tidak ada salahnya. Kembali lagi ke diri sendiri, kalau kegiatan itu adalah kegiatan yang baik-baik dan orang tua melarangnya. Ini bukan berarti durhaka kepada orang tua ya. Tetapi aku memang sangat menyukai kegiatan itu dan kegiatan itu juga masih berada di jalan yang baik. Intinya adalah memberikan pengertian kepada kedua orang tua dan meyakinkan mereka bahwa kalau aku mengikuti kegiatan itu,semua akan baik-baik saja. Kalau perlu tanyakan kepada orang tua mengapa mereka melarang kegiatan itu? Dan dari jawaban mereka kita juga harus menimbang-nimbang apakah benar apa yang mereka katakan atau mereka hanya takut terjadi apa-apa sama aku?

    "Orang tua adalah segalanya bagiku. Tetapi mimpi dan impian adalah masa depanku"

    Makasih giveawaynya ^^

    BalasHapus
  7. Nama: Kiki Amaliah
    Twitter: @kyoungsaeng
    Link:Lihat Tweet @kyoungsaeng: https://twitter.com/kyoungsaeng/status/674125726908485632?s=09
    Jawaban:

    Bismillah ....
    Dalam permasalahan seperti ini aku pribadi lebih memilih mengikuti larangan beliau, berpikir ulang, bepikir jernih terus bepikir. Karena kebanyakan yang orangtua larang demi kebaikan.

    Tapi tidak semua larangannya harus kita turuti, kita pun berhak menjalankan perjalanan hidup kita, jika kita berpikir dewasa tidak ada kemungkinan yang mustahil untuk mengubah pemikiran orangtua. Kebanyakan orangtua merasa khawatir pada anaknya, sebab itulah mereka sering melarang ini itu hehe.
    Buktikanlah bahwa kita bisa bertanggungjawab atas pilihan kita, maka dengan perlahan restu mereka datang.


    Terima kasih telah memberi kesempatan untuk mengikuti Give Away menarik ini ^^
    Ganbatte ....
    Ciayo ....
    Hwaiting ....

    BalasHapus
  8. Nama : Cahya Widyastutik
    Twitter : @cahyawid
    Link share : https://twitter.com/cahyawid/status/674132579419729920
    Jawaban :

    Semisal orang tua melarang kegiatan apa yg aku suka biasanya aku bakalan ngelanjut aja secara sembunyi-sembunyi. Asal aku bener" tahu kalo kegiatan itu beneran bermanfaat buatku.
    Masalah nanti orang tua tahu kalo aku masih bandel, mungkin aku bakal ngajakin mereka ngobrol dan ngejelasin kalo kegiatan itu banyak membuat pengaruh positif buatku sampai mereka ngerti. Dan semisal lgi mereka ngga ngerti juga, baru deh aku minta tolong kakak buat jdi penengah buat ngejelasin sama Bapak-Ibu.
    Dianggap tukang ngeyel gapapa deh, asal kegiatan itu beneran aku sukai dan bermanfaat.

    Tapi ya balik lgi, Kalo Bapak Ibu dan Kakak tetap bilang "NO!!" dan ngga ngasih restu juga, berarti aku harus berhenti. Karena aku tahu, mereka cuma mau yg terbaik buat aku.

    BalasHapus
  9. Nama: Farikhatun Nisa'
    Twitter: @littlepaper93
    Link: https://mobile.twitter.com/Littlepaper93/status/674139946534457344?p=v

    Jawaban:

    Jika aku melakukan kegiatan yang aku suka tapi orang tuaku melarang, aku tetap akan melakukannya. Dengan pengecualian, sesuatu yang aku suka itu adalah hal yang baik untuk diriku meski orang tua tetap tak menyetujuinya bahkan sampai melarang. Aku beralasan tetap melakukannya karena, aku ingin orang tuaku melihat proses dari kegiatan yang aku jalani. Aku ingin mereka melihatku melakukan kegiatan itu. Jika mereka terus melarang, aku akan tetap melakukannya. Sampai mereka lelah melarangnya, dan aku menuai hasilnya. Hasil dari kegiatan yang kusuka dan kujalani. Aku tidak mau orang tuaku hanya melihat hasilnya, tanpa tahu prosesnya. Karena mereka adalah orang tuaku. Sumber penghidupanku. Dasar napasku. Pengiring langkahku. Jadi aku ingin mereka melihat setiap kegiatan yang aku lakukan, meski mereka terus melarang. Karena, aku sayang orang tuaku. Begini caraku menyayangi mereka. Memberi ruang untuk mereka berteriak, berkomentar, dan melarang. Dan itu cara mereka menyayangiku.

    BalasHapus
  10. Khoyul
    @Jkhoyul
    https://twitter.com/JKhoyul/status/674157320570408960

    Lakukan apapun yang aku suka. Buktikan kalau yang aku suka itu suatu saat akan bermanfaat bagiku. Orangtua melarang selalu punya alasan, kalau alasan masuk akal kenapa tidak diperimbangkan. Kalau tidak masuk akal, cukup beri mereka pengertian. Asal kita bertanggung jawab dengan apa yang kita lakukan, orangtua akan mengerti nantinya.

    BalasHapus
  11. Nama: Tri Wahyuni
    Twitter: @tewtri
    Link Share: https://mobile.twitter.com/tewtri/status/674203299151634432

    Sejauh ini saya cukup beruntung karena orang tua saya tidak pernah melakukan hal itu. Dan jika pun terjadi maka yang akan saya lakukan adalah menuruti apa kata orang tua saya. Seberapa pun saya menyukai sesuatu, bagi saya pribadi orang tua lebih penting. So, saya akan mencoba berdamai dengan diri saya, tentu akan ada hal lain yang bisa saya lakukan tanpa harus menyakiti atau berselisih bersama orang tua. Begitulah pilihan saya.

    BalasHapus
  12. nama: naelyulya
    akun twitter: @naelyulya
    link share: https://twitter.com/NaelyUlya/status/674344138343518208

    jawaban:
    mungkin aku bakalan jelasin kepada mereka secara baik-baik supaya mereka mengerti, kalau nggak berhasil, aku nggak bakalan maksa,karena menurutku kebahagian orang tua adalah adalah yang utama dan juga masih banyak kegiatan yang lain yang lebih baik, yang bisa dilakukan yang membuat orang tua dan diri kita sendiri senang. karena bagaimanapun juga orang tahu apa yang terbaik bagi anak-anaknya, setiap orang tua punya alasan kenapa mereka tidak mengizinkan anak-anak mereka melakukan ini dan itu. seperti kata peribahasa''apa yang menurutmu baik, belum tentu baik untukmu dan apa yang terlihat buruk bagimu belum tentu buruk bagimu''. sudah sepatutnya anaklah yang harus memahami orangtua dan bukan sebaliknya.

    BalasHapus
  13. Nama: Ananda Nur Fitriani
    Twitter: @anandanf07
    Link share:

    "Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?"

    Pertama, aku akan menjelaskan tentang kegiatan itu. Dan meminta izin sekali lagi. Jika jawabannya tetap tidak boleh, maka aku tidak akan ikut. Karena aku percaya bahwa orangtua dapat melihat dan tahu mana yang terbaik untuk anaknya. Walaupun kegiatan itu positif menurutku, tapi bisa saja ada sesuatu yang berbahaya. Karena aku sendiri pernah mengalaminya. Waktu itu aku ingin lari pagi kedepan kompleks perumahan, lalu ibuku melarang. Namun aku tetap memaksa, dan akhirnya ibuku bilang "terserah deh". Dan bener saja, aku jatuh tergesruk aspal sampai gigiku copot dari akarnya :( duh sedih kalau inget itu. Kebetulan habis aku keluar rumah, ayah dan ibuku pergi. Untungnya ada tetanggaku yang membantu saat aku jatuh, aku pun dibawa kedokter dan saat ibuku pulang, ibuku langsung menangis melihat kondisiku yang sangat...ah, ga bisa dijelasin deh :') lalu aku pun memeluknya dan meminta maaf karena tidak mendengarkan larangannya :')

    Duh jadi curhat. Intinya jangan pernah deh ngebantah omongan orangtua, atau ga ngikutin perintah dan larangannya. Hargai setiap perkataannya. Karena orangtua adalah anugerah terindah dari Tuhan :) Hehe thankyou for the giveaway! ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf lupa, link share: https://twitter.com/anandanf07/status/674370249752313856

      Hapus
  14. Nama: Mita oktavia
    Twitter: @Oktaviamithaa
    Link share info giveaway:
    https://twitter.com/OktaviaMithaa/status/674414982851727361


    Jawaban:
    Yang kulakukan adalah pertama-tama menanyakan dulu alasan kenapa orangtuaku melarang aku melakukan kegiatan yang kusuka, kalau alasannya masih masuk akal aku akan menelaahnya dan memikirkan baik dan buruknya. Kalau lebih banyak buruknya ya, kutinggalkan. Kalau baik, aku bakal minta izin nggak cuma sekali aja, tapi kalau mereka tetap bertahan dengan keputusan dan alasan mereka kuat bahkan sampai bilang "takut membahayakan" tentu aku nggak akan berani.

    Tapi kalau alasan mereka melarang nggak masuk akal ya aku sih bakal tetep ngotot buat bisa dapetin izin mereka supaya aku bisa melakukan kegiatan yang kusuka itu.
    Aku jelasin ke mereka, kalau kegiatan itu tuh adalah kegiatan yang aku suka dan kegiatannya juga positif dan bukan yang aneh-aneh. Aku bilang ke mereka kalau yang aku suka itu nggak akan bikin aku jadi buruk, aku jelasin ke mereka kegiatannya apa, tempatnya di mana, terus di sana aku bakal sama siapa aja, dan alasan kenapa aku harus ikut kegiatan itu. Seenggaknya kegiatanku jelas tujuan dan manfaatnya. Pokoknya aku bakal buktiin ke mereka kalau lewat kegiatan yang kusuka, aku dapat banyak belajar dan berkembang. Ketika mereka sudah setuju untuk mengizinkan, tentu dengan pembuktian itu juga jadi satu alasan kuat yang kupunya untuk jadi "senjata ampuh" yang menangkis larangan mereka.

    Aku sih punya prinsip, restu dan izin orang tua itu penting. Meski sengotot apapun aku pengen ngelakuin kegiatan yang kusuka, tapi kalau ortu udah kekeuh nggak ngasih izin aku pun nggak akan berani. Aku selalu percaya ridho dari orang tua akan lebih mempermudah langkahku, jadi setiap kegiatan apapun yang kujalani pun akan membawa berkah bagiku.

    wkwkwk aku pernah sih sekali membandel, ketika akan backpacker ke jogjakarta bersama temanku, aku belum bilang ke ortu, tapi langsung beli tiket. Bilang pas udah ada tiket dan H-7 dari keberangkatan. Terus tiketnya aku tunjukan ke mereka. Awalnya mereka marah, kenapa nggak bilang. Terus aku malah bilang, "emangnya kalo bilang bakal diizinin?"
    Pada akhirnya, mereka pun tetap mengizininkan dengan catatan, "lain kali harus bilang, mau hasilnya diizinin atau nggak yang penting bilang dulu."
    Hehehehe. Aku emang anaknya ngeyelan, kalau punya keinginan itu harus diwujudkan jadi nyata, tapi kembali lagi bahwa keputusan terakhir yang akan kuambil pasti dengan mempertimbangkan izin dari orang tua. Kalaupun mereka nggak mengizinkan pun aku nggak bakal berani untuk berangkat.


    Terima kasih, GAnya ya ^^

    BalasHapus
  15. Nama: Clarissa Lievany
    Twitter: @ClarissaLievany
    Link share info giveaway: https://twitter.com/ClarissaLievany/status/674460655500398592?p=v
    Jawaban:

    Pertama, aku akan bertanya, kenapa aku tidak boleh melakukannya. Setelah mereka memberiku alasan, aku akan terus bertanya, memangnya kenapa jika aku melakukannya? Dan pertanyaan yang terpenting adalah Kapan aku boleh melakukannya? Selama hal yang ingin aku lakukan itu adalah hal yang positif, lalu kenapa di tunda lagi? Jika tidak di laksanakan sekarang, lalu kapan? Aku akan terus bertanya pada mereka sampai akhirnya mereka mengizinkan aku melakukan hal tersebut, (hal yang ingin aku lakukan) karena hal tersebut merupakan hal yang positif dan bermanfaat. Tapi kalau hal tersebut tidak terlalu penting dan bermanfaat, aku akan menuruti keinginan orang tuaku untuk tidak melakukannya.

    BalasHapus
  16. Nama: Didi Syaputra
    Twitter: @DiddySyaputra
    Link share info giveaway: https://twitter.com/DiddySyaputra/status/674600015860338688

    Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?

    Jawaban:
    Pertama, aku akan menelaah dulu, kenapa orangtua melarangku melakukan kegiatan tersebut, mencari sisi negatif dari kegiatan yang saat ini sangat kugemari, bisa saja aku salah dalam penempatan waktu, sering lupa dengan keadaanku saat ini atau mungkin juga terlalu biasa lalai karena hal tersebut. Untuk hal ini, aku akan kembali memprospek semuanya agar waktuku tidak hanya terporsir untuk kegiatan yang kugemari. Serta menjadwalkan segalanya sesuai ketentuan. So, kegiatan yang kusukai akan tetap dijalankan hanya saja kadar waktu kegiatannya dikurangi.

    Kedua, kalau misalnya kegiatan tersebut memang banyak membawa mudharat bagi kehidupanku, ya kenapa tidak aku tinggalkan saja, toh tidak ada seorang pun orangtua yang menginginkan anaknya salah dalam bertindak.

    Ketiga, Jika kegiatan tersebut justru berdampak positif, namun orangtua melarang hanya karena keraguan apakah aku bisa melakukannya dengan baik. Ya sebisa mungkin aku akan meyakinkan mereka untuk memercayaiku, juga akan kubuktikan aku bisa membanggakan mereka melalui kegiatan yang pernah mereka larang aku melakukannya.

    Terakhir, jika orangtua melarang keras meskipun telah diyakinkan bahwa kegiatan tersebut bertujuan baik. Dengan rasa hormat aku tidak akan melakukannya lagi, walau bagaimana pun membahagiakan orangtua lebih dari segala-galanya. Aku tidak ingin menyakiti hati mereka dengan sikap dan tindakanku.

    Terima kasih!

    BalasHapus
  17. Nama : Puji Tri Hapsari
    Twitter : @pjhpsr
    Link share info giveaway : https://twitter.com/pjhpsr/status/674625024343453696?s=09

    Saya akan mencoba untuk meyakinkan orangtua saya dan menjelaskan perlahan-lahan jika kegiatan yang saya lakukan adalah kegiatan yang positif. Tapi jika orangtua saya tetap melarang, saya akan mengikuti perintah mereka dan tidak akan melakukan lagi kegiatan yang saya sukai. Karena ketika orangtua melarang kita itu demi kebaikan kita pula. Ridho Allah adalah ridhonya orangtua, jika orangtua melarang itu berarti dia tidak meridhoi hal yang saya lakukan. Dan itu dapat mendatangkan bahaya serta tidak akan menjadi berkah jika dilakukan.

    Wassalamualaikum.Wr.Wb

    BalasHapus
  18. Nama: Ten
    Twitter: @ten_alten
    Link share info giveaway: https://twitter.com/ten_alten/status/674648340173205504
    Jawaban:
    "Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?"

    karena pada dasarnya aku anakna nekat, ya tetep aja dilakukan..
    orangtuaku nggak suka ngeliat aku baca manga/novel kerana menurut mereka itu buang-buang waktu, aku tetep nekat baca diam-diam pas jam belajar dan pas oranng rumah udah pada tidur..

    orangtuaku tau apa yang terbaik buatku. aku tau mereka melarangku karena itu tidak baik untukku. tapi justru karena larangan itulah yang membuat jiwa muda itu berontak untuk ingin tau. belum kapok kalau belum mengalami sendiri.
    sesuatu yang mereka larang itu menurutku adalah hal positif, maka aku akan melakukannya diam-diam, berusaha mencari pembuktian yang kemudian akan kutunjukkan pada orangtuaku bahwa itu positif. misalna ketika aku dilarang ikut kejurda, dan aku nekat kemudian aku membawakan medali perungu sebagai pembuktianku.
    melanggar larangan asalkan ada pembuktian bahwa itu positif, maka kemudian mereka akan mendukung dengan restu.. :D

    BalasHapus
  19. Nama:Sita
    Twitter: @sitasiska95
    Link share: https://twitter.com/sitasiska95/status/674733829140033536
    Jawaban:
    Kalau aku dilarang melakukan sesuatu, pertama-tana aku akan nanya alasan kenapa kedua orangtuaku ngelarang aku Melakukan kegiatan itu. Apa dampak negatif yang mereka lihat. Kalau memang itu buruk, aku akan nurut. Tapi kalau aku lihat alasan mereka mungkin hanya salah satu bentuk kekhawatiran akan sesuatu (misal aku akan terkena virus pergaulan yang tidak baik) aku akan berusaha meyakinkan mereka bahwa itu nggak akan terjadi. Aku juga akan berusaha menjelaskan kenapa akh ingin ikut kegiatan itu dan apa manfaatnya buatku. Tapi kalah masih tetap dilarang juga, aku akan melakukan kegiatan itu diam-diam dan membuktikan bahwa kekhawatiran mereka itu nggak benar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. aku akan berusaha meyakinkan mereka bahwa itu nggak akan terjadi. Aku juga akan berusaha menjelaskan kenapa aku ingin ikut kegiatan itu dan apa manfaatnya buatku. Tapi kalau masih tetap dilarang juga, aku akan melakukan kegiatan itu diam-diam dan membuktikan bahwa kekhawatiran mereka itu nggak benar.

      *maaf ada typo*

      Hapus
  20. Nama: Rendryana Aulia
    Twitter: @Rendryana12
    Link share info give away: https://mobile.twitter.com/rendryana12/status/675214174935457793

    Jawaban:
    Menimbang dulu apakah kegiatan yang kita suka bermanfaat atau tidak dan baik untuk kita atau tidak. Orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya, jika orangtuaku melarang apa yang aku sukai itu, artinya orangtuaku mengkhawatirkan aku. Aku akan memaklumi itu. Tetapi, jika kegiatan yang aku sukai itu tidak merugikan dan baik untukku kemudian orangtuaku melarangnya. Aku akan berusaha menjelaskan kepada mereka kalau kegiatan yang aku lakukan itu benar dan akan kutunjukkan kegiatan yang aku suka itu seperti apa. Jika, orangtuaku masih melarangnya dengan keras setelah kujelaskan dan kutunjukkan. Aku tidak dapat berbuat apa-apa mungkin berusaha melupakan kesukaanku itu atau hanya mengamati yang lainnya(yang sama-sama menyukai kegiatan yang kusuka) dari jauh dan berharap suatu hari nanti orangtuaku memahamiku dan mengizinkanku.

    BalasHapus
  21. Nama: Aulia
    Twitter: @nunaalia
    Link share info giveaway: https://twitter.com/nunaalia/status/675490449428123648
    Jawaban:
    Seperti anak-anak kebanyakan, jika dilarang orang tua melakukan kegiatan yang disuka, aku akan melakukannya secara diam-diam. Tapi dibalik itu aku punya keinginan dan tekad untuk menunjukkan kepada orangtua kalau kegiatan yang aku suka itu adalah sesuatu yang baik, bahkan bisa membanggakan. Aku punya satu pengalaman tentang kasus satu ini.
    Waktu itu aku masih duduk di bangku SMP. Menjelang 17 Agustus-an ada acara lomba nyanyi. Diam-diam aku dan adikku yang suka nyanyi ikutan latihan untuk persiapan lomba nyanyi tersebut. Saat itu hanya mama yang tahu, sedangkan kami merahasiakannya dari papa karena beliau lebih suka anaknya membaca al-quran dari pada menyanyi. Tapi lama kelamaan ternyata papa jadi tahu. Walaupun tidak marah, aku tahu papa tetap tidak suka, karena itu aku berusaha untuk mengambil hati beliau dengan bersikap manis dan melakukan semua tugasku, seperti belajar, ngaji, bantuin mama, pokoknya semua yang bikin papa gak bisa marah supaya aku tetap diijinin ikut latihan untuk lomba nyanyi tiap malam. :D Hingga akhirnya saat lomba aku berhasil jadi juara. Walaupun tidak memuji secara langsung, aku tahu kalau papa senang atas pencapaianku itu, dan aku merasa apa yang aku lakukan tidak sia-sia. :D

    BalasHapus
  22. Nama: Agatha Vonilia Marcellina
    Twitter: @Agatha_AVM
    Link share info giveaway: https://twitter.com/Agatha_AVM/status/675490388354793474
    Jawaban:

    1. Alasan orang tua, ini sangat penting untuk mengetahui apa sebenarnya alasan mereka melarangku. Ada maksud dan tujuan di balik semua itu. Tapi, tidak semua orang tua dapat menjelaskan alasan mengapa mereka melarangku dan hanya menjawab itu tidak baik. Nah ... Tidak baik kenapa? Aku butuh penjelasan sehingga tidak akan membuat aku berontak dan mempertimbangkan tindakan apa yang harus aku ambil.

    2. Meminta maaf kepada orang tua karena masih menyukai kegiatan yang mereka larang. Kadang sembunyi-sembunyi untuk melihat teman-teman latihan. Sedih dan harus bersabar dulu sampai kemarahan orang tua reda.

    3. Membuktikan kepada orang tua bahwa kegiatan yang aku lakukan itu adalah suatu kegiatan positif dengan cara mengajak mereka untuk menyaksikan sendiri kegiatan yang sedang aku geluti dan aku jatuh cinta dengan kegiatan tersebut. Orang tua harus terjun langsung agar mereka percaya dan mereka tenang bahwa anak mereka tidak salah.

    BalasHapus
  23. Nama: Tri Indah Permatasari
    Twitter: @LiebeIs0503
    Link share info giveaway: https://mobile.twitter.com/LiebeIs0503/status/675558241812672513?p=v
    Jawaban:
    "Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?"

    Aku harus tahu dulu apa sebab yang menjadikan orangtuaku membenci suatu kegiatan yang suka? Harus dengan alasan yang bisa dicerna oleh kepala dingin. Membahas masalah ini harus dalam keadaan tenang agar tidak mudah tersulut emosi. Karena jika begitu, maka kemungkinan aku akan membenci orangtuaku yang seolah-oleh tidak mau aku bahagia! Keluarga itu penting! Tapi perlu orangtuaku juga tahu, apa yang kusuka, itulah yang ingin aku lakukan, itulah yang kuyakini dapat membuat aku bahagia dengan hidupku dan aku juga ingin itu bisa membuat keluargaku juga bahagia. Karenanya aku harus meyakinkan orangtuaku, hal yang kusuka itu, membawa dampak postitif untuk kehidupanku, jika orangtuaku khawatir, maka aku butuh dukungan dan do'a dari mereka agar menjagaku untuk tetap melalukan hal yang baik.

    Tapi jika nyatanya hal yang kusuka itu hanya karena kekhilafan atau nafsu saja dan alasan kekhawatiran mereka itu benar adanya, bisa diterima oleh otakku. Maka aku berharap orangtuaku bisa memberikanku semangat baru! Mendekatkanku, memperkenalkanku pada hal-hal baru yang mungkin akan memjadi hal yang aku sukai nantinya.

    Sesuka apapun diriku, sebahagia apapun aku. Jika tanpa restu orangtuaku, semua itu terasa hambar. Hanya ragaku yang bahagia dan tersenyum namun jiwaku kesepian, merasa terluka.

    Intinya harus diketahui dulu, Hal apa yang aku sukai itu? Kenapa aku menyukainya? Apakah itu bermanfaat untuk kehidupanku? dan, Apa alasan oranatuaku melarang aku melakukan hal yang kusuka itu?

    Semua itu butuh waktu khusus untuk membahasnya, quality time antara anggota keluarga. Harus diselsaikan dengan baik, damai, dan menemukan jalan keluarnya.

    BalasHapus
  24. Nama: Rizky Novianti
    Twitter: @ritzkyy99
    Link share info giveaway:https://twitter.com/ritzkyy99/status/675714428432584704
    Jawaban:

    Tiba-tiba saya teringat waktu penjurusan mau masuk IPA/IPS. Orang tua saya menginginkan saya untuk masuk IPA. Tapi pada kenyataannya saya nggak menaruh minat di jurusan itu. Saya nggak suka terlalu banyak hitungan (yah meskipun di IPS pun masih ada akuntansi sih) tapi seenggaknya saya lebih santai. Pembicaraan kami juga 'dalem' waktu itu. Yah, kata orang tua saya masuk IPS nggak menjamin saya waktu kuliah nanti. Tapi saya pun keukeuh akan pendapat saya kalau saya maunya ke IPS. Saya justru khawatir sendiri kalau nanti saya jadi yang paling tertinggal di IPA. Akhirnya orang tua saya pun mengerti.
    Pada intinya :
    1. Buktikan kalau yang dipilih itu benar-benar jadi passion jadi bukan keinginan yang main-main.
    2. Saya bakal bilang sih kalau saya punya hidup saya sendiri (tapi pastiin kata-katanya jangan sampai menyakiti hati orang tua saya) saya nggak mau hidup di dalam sangkar dan apa-apanya harus diatur sama orang tua.
    Orang tua pasti lebih menginginkan anaknya bahagia kok :)

    BalasHapus
  25. Nama : Nova Indah Putri Lubis
    Twitter : @n0v4ip
    Link Share info giveaway : https://twitter.com/n0v4ip/status/675964703013797888
    Jawaban :

    Saya akan tetap melanjutkan kegiatan yang saya suka meski orangtua melarang saya sembari membuktikan kepada orangtua saya
    bahwa kegiatan yang saya lakukan ini bermanfaat, menguntungkan, bernilai, memiliki masa depan dan yang terpenting tidak berbahaya dah tidak mengancam keselamatan jiwa saya. Saya yakin seiring berjalannya waktu orangtua saya bisa menerima keputusan saya ditambah lagi jika hasil yang saya tunjukkan memang berimbas baik bagi masa depan saya...

    Terima Kasih ^^

    BalasHapus
  26. Nama: Leny
    twitter: @Lenny66677291
    link share: mobile.twitter.com/Lenny66677291/status/676052672219230208
    jawaban: yang pertama aku akan menjelaskan terlebih dahulu kepada kedua orangtuaku tentang kegiatan yg aku sukai itu. Terus kalau memang kedua orang tuaku tetap melarang, aku akan berhenti melakukannya walaupun kegiatan itu aku sukai. Karena percuma aku melakukan itu kalau tidak didukung dan direstui kedua orangtuaku. Karena restu kedua orangtua itu bagiku sangatlah penting. Restu kedua orangtua merupakan restu Tuhan, jadi kalau kedua orangtua tdk merestui berarti Tuhan juga tidak merestui. Jadi percuma aku melakukan itu kalau tanpa adanya restu dari Tuhan jadi lebih baik berhenti saja karena itu pasti yg terbaik.

    BalasHapus
  27. "Apa yang kamu lakukan jika orang tuamu melarangmu melakukan kegiatan yang kamu suka?"

    Nama: Ken
    Twitter: @orion____
    Link share info giveaway: https://twitter.com/orion____/status/676081646769078272

    Jawaban: Kebetulan pengalaman ini pernah kejadian waktu saya SMA dulu. Saat itu saya tertarik dan memutuskan untuk mengikuti ekskul teater. Tapi orangtua saya melarang karena menurut pendapat mereka, saya seharusnya ada sekolah HANYA untuk belajar, bukannya membuang waktu untuk hal-hal di luar itu. Tapi tidak lantas dengan itu saya menyerah. Ekskul, untuk saya, adalah sarana menyalurkan apa yang kita suka serta mengasah bakat. Dan saya sama sekali tidak sependapat dengan orangtua saya yang mengatakan bahwa apa yang saya lakukan hanya membuang waktu.
    Jadi saya berusaha membuktikan pada mereka bahwa kegiatan teater yang saya ikuti itu bukan hal yang bisa mereka pandang sebelah mata. Alhamdulillah, selama dua setengah tahun saya mengikuti ekskul teater, dua kali tim ekskul teater sekolah menjadi pemenang lomba seni sekabupatenㅡmeski bukan juara satuㅡdan satu kali mendapatkan kesempatan mewakili kota untuk berkompetisi di tingkat propinsi. Dari prestasi-prestasi tersebut, saya melihat bahwa orangtua saya mulai menaruh kepercayaan pada saya dan mengijinkan mengikuti kegiatan tersebut. Memang tidak serta-merta, tapi juga tidak menutup-nutupi dukungan mereka. Bahkan beberapa kali mereka rela direpotkan dengan hal-hal yang menyangkut acara atau lomba teater yang saya ikuti :)

    BalasHapus