Rabu, 26 Agustus 2015

[Review] Tentang Kita - Reda Gaudiamo


Judul: Tentang Kita
Penulis: Reda Gaudiamo
Editor: Herlina P. Dewi
Proof Reader: Weka Swasti
Foto & Desain Cover: Linda Thio
Penerbit: Stiletto Book
Cetakan I: April 2015
ISBN: 978-602-7572-37-9
Rate: 4/5



Selasa, 18 Agustus 2015

[Review] Matinya Seorang Penari Telanjang - Seno Gumira Ajidarma


Judul: Matinya Seorang Penari Telanjang
Penulis: Seno Gumira Ajidarma
ISBN: 9799341051
Tahun Terbit: 2000
Jumlah Halaman: 261
Penerbit: Galangpress Media Utama
Rate: 3/5
Blurp: Seorang penari telanjang lulusan Institut Kesenian Jakarta. Seorang pembunuh yang hafal sajak-sajak Chairil Anwar. Seorang pembunuh lain yang suka menguliti mayat korban. Mereka bertemu dalam misteri pembunuhan di gang pertigaan. "Aku memang percaya, setiap orang dari mereka punya alasan untuk membunuhku. Aku tidak takut mati sebenarnya. Aku hanya heran, kenapa aku yang disalahkan dalam urusan ini. Kenapa selalu perempuan yang disalahkan?" "Apakah kamu baru tahu kalau dunia ini milik lelaki? Sampai-sampai perempuan pun menganggapnya demiian. Coba lihat. Istrinya menyalahkan kamu. PAcarnya apalagi, juga menyalahkan kamu. Padahal lelaki itu yang bilang mau kawin sama kamu kan?" Matinya Seorang Penari Telanjang, kisah cinta segiempat, tentang bagaimana perempuan menjadi korban.

Review

Buku ini merupakan buku pertama karangan SGA yang saya baca, saya sering membaca karya SGA di surat kabar dan buku kumpulan cerita pilihan kompas. Nama SGA, sudah begitu sering kita dengar, apalagi beberapa tahun ini kita pasti menjumpai nama SGA di cerpen pilihan kompas.

Buku ini terdiri dari beberapa cerpen. Cerpen Matinya Seorang Penari Telanjang disajikan dalam 2 versi. Versi film dan versi asli. Saya lebih menikmati versi asli, di versi asli sosok Sila lebih terasa kelam dan sinis, serta motif-motif yang melatarbelakangi pembunuhan Sila dijelaskan lebih detail. Untuk versi film lebih menekankan action dan mengembangkan cerita hingga entah mengapa cerita tersebut menjadi klise. Cerpen ini meninggalkan pesan bahwa bagaimanapun juga perempuan selalu menjadi korban laki-laki dan laki-laki tidak mau di salahkan.

Saya tidak begitu terkesan dengan cerpen ini, saya lebih terkesan dengan cerpen Manusia Kamar. Cerpen ini bercerita tentang tokoh utama yang menutup diri dengan masyarakat. Ia tinggal di rumah tanpa pintu dan jendela. Rumah tersebut hanya terdapat lubang kecil--seperti pintu masuk anjing atau kucing, pintu tersebut ia gunakan untuk memesan makanan dan segala kebutuhan lainnya.
Beberapa cerpen di buku ini tidak bisa saya tangkap maksudnya. Seperti cerpen Matinya Seorang Pemain Sepakbola atau Matinya Seorang Wartawan Ibukota.

Di cerpen Di Tante W, Katakan, Aku Mendengarnya, dan Selamat Pagi Bagi Seorang Penganggur. SGA menyinggung tentang rasa kekeluargaan dan kebersamaan yang kian hari kian memudar dan kehidupan di ibu kota yang menyiknya.

Kritik yang ingin penulis sampaikan dibuku ini merupakan suatu nilai plus. Untuk pembaca yang menyukai buku yang habis dibaca dalam sekali duduk, membaca buku ini merupakan kesalahan. Karena beberapa cerpen sulit ditangkap maksudnya.

Diikutsertaan dalam 100 Hari Membaca Sastra Indonesia

Jumat, 14 Agustus 2015

[Review] Kado Spesial—Cerpen Pilihan Kompas 1992

Judul: Kado SpesialCerpen Pilihan Kompas 1992
Penerbit: Buku Kompas
Penulis: Jujur Prananto dkk
Tahun Terbit: Cetakan ke-3 Desember 2000
Tebal Halama: 170

Rabu, 05 Agustus 2015

[Review] Rahasia Selma - Linda Christanty


Judul Buku: Rahasia Selma
Pengarang: Linda Christanty
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 122 halaman
ISBN: 9789792256567
Tahun: April 2010 (Cetakan 1)
Rate: 3/5