Kamis, 12 Maret 2015

[Review] Potongan Cerita di kartu pos - Agus Noor

Judul Buku: Potongan Cerita di kartu pos
Pengarang: Agus Noor
Penerbit: Penerbit buku Kompas
Tebal Buku: 173 halaman
Rate: 4/5
Blurp: Nama Agus Noor dalam dunia sastra sudah cukup dikenal. Cerpennya pernah terpilih sebagai cerpen pilihan Kompas. Sangat beralasan apabila buku ini diberi judul Potongan Cerita di Kartu Pos, karena memang setiap awal masing-masing cerpen dilampiri teks kartu pos yang berisikan kesan dan pesan setiap cerpen tersebut dari teman-teman Agus Noor.

Seluruhnya berjumlah 9 cerpen, tetapi setiap cerpen bercerita panjang lebar dengan gaya bahasa lisan, bahasa sehari-hari.Secara umum isi kumpulan cerpen ini bercerita mengenai sudut kehidupan manusia beserta segala persoalannya.Pecinta dunia sastra atau penggemar buku fiksi, layak membaca buku ini. Sebagai khazanah pengayaan dunia sastra di Indonesia. Bagi pemerhati sastra dan peminat sastra serta masyarakat umum yang menyukai dunia sastra, buku ini layak dibaca, dipertimbangkan sebagai sebuah karya baru

Review

Buku ini terdiri dari Sembilan cerita pendek dengan gaya penulisan yang berbeda-beda dan unik. Cerpen-cerpen yang dimuat di buku ini sebagian menggambarkan tragedy reformasi 1998 sampai dengan perkembangan di era SBY. Saya benar-benar jatuh cinta dengan buku ini. Agus Noor berhasil memadukan berita-berita negative dari Koran dengan kisah romantic dan harapan-harapan manusia.  

Ada cerita tentang trauma perempuan oleh tindak pemerkosaan yang tidak pernah terungkap (Dongeng buat Pussy), cerita tentang rakyat yang busung lapar karena hanya makan angin (Sirkus), cerita tentang isah cinta antara manekin dengan pria (Komposisi untuk Sebuah Ilusi), cerita tentang seprang bocah yang bertukar tubuh dengan seekor kupu-kupu (Pagi Bening Seekor Kupu-kupu), cerita tentang mata bocah yang memiliki mata yang sangat indah (Mata Mungil yang Menyimpan Dunia) cerita tentang sniper yang malu akan profesinya, mahasiswa di tertembak oleh bapaknya sendiri saat melakukan demo, pembunuhan yang tidak terungkap (Tiga Tema Satu Cerita) dan kumpulan fiksimini di cerpen Potongan-potongan Cerita di Kartu Pos

Di buku ini saya meyukai cerpen sirkus karena menggabungkan berita busung lapar, flu burung, wabah penyakit  dan tokoh-tokoh dongeng. Agus Noor berhasil mengemas cerita ini dengan sangat apik. Sangat surealis.

Saya juga menyukai cerpen Puzzle Kematian Girindra. Mengisahkan tentang potongan kematian seorang yang memiliki hobi berdiam diri di kuburan sejak ia kecil. Nah, Girindra ini mati dicincang. Yang menjadikan cerpen ini special adalah cerpen ini dibagi menjadi 16 bagian, yang setiap bagiannya terdapat petunjuk-petunjung bagaimana awal masalah dari kematian Girindra. Pembaca juga boleh membaca cerpen ini secara acak, juga pembaca dapat menebak bagaimana ending cerita itu versi pembaca.

Keunikan lain dari buku ini adalah setiap awal dari masing-masing cerpen dilampiri teks kartu pos yang berisikan kesan dan pesan terhadap setiap cerpen tersebut dari teman-teman Agus Noor.

Saya merekomendasikan buku ini untuk semua kalangan. Apalagi bagi orang yang ingin mencalonkan diri menjadi Presiden, agar mereka tahu bagaimana Indonesia yang sesungguhnya.

Postingan ini Diikutkan dalam #ReviewMaret @momo_DM @danissyamra @ridoarbain di https://bianglalakata.wordpress.com/2015/03/03/reviewmaret-ayo-me-review-buku-fiksi/

1 komentar:

  1. Bukunya keren, saya udah baca. Reviewnya oke. Oh ya, ada beberapa typo...but it's okay...ga terlalu ganggu.

    BalasHapus