Minggu, 05 Februari 2017

Dengarlah Nyanyian Angin - Haruki Murakami

Judul: Dengarlah Nyanyian Angin
Penulis: Haruki Murakami
Penerbit: KPG (Kepustakaan Populer Gramedia)
Tahun Terbit: 2008
Tebal Halaman: 119hlm

Novel ini dibuka dengan kalimat “Tidak ada kalimat yang sempurna. Sama seperti tidak ada keputusasaan yang sempurna”. Bagi saya kalimat ini seperti permohonan maaf dan maklum kalau novel perdananya jauh dari kata sempurna.
Novel ini mirip autobiografi, menceritakan perjalanan hidup ‘aku’ yang memeliki kehidupan benar-benar datar. Gaya cerita Murakami juga datar dan nyaris tidak memiliki klimaks. Yang membuat novel ini menarik adalah bagaimana cara Murakami membangun tokoh dengan karakter kuat dan unik.
‘Aku’ diceritakan sebagai seorang pemuda yang biasa saja, mahasiswa jurusan Biologi, menyukai binatang, terobsesi pada pengarang Amerika tidak terkenal yang mati bunuh diri bernama Derek Heartfield dan gemar membaca buku, tapi hanya karya dari pengarang yang sudah almarhum.
Novel ini bercerita tentang keseharian ‘Aku’ menghabiskan liburan musim panas. Berkenalannya dengan Nezumi yang melahap karya-karya Henry James sampai Kazantzakis padahal ia mengaku tidak suka membaca, dan perempuan yang tak sadarkan diri karena mabuk disebuah bar, kemudian menjadi pacarnya, percakapan-percakapan mereka mengenai hidup dan cinta. Dan juga kilas balik kehidupan ‘Aku’.
Saya menyarankan bagi yang tertarik membaca murakami, sebaiknya jangan membaca buku ini terlebih dahulu. Novel ini membosankan (dibanding karya-karyanya yang lain), nyaris tidak memiliki klimaks, datar-datar saja, minim kejutan dan gaya penulisannya tidak meledak-ledak.
Tetapi suasana gelap dan putus asa di novel ini terasa sekali.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar