Sabtu, 03 Juni 2017

Seaside - Zee


Judul : Seaside
Penulis : Zee
Penerbit: Senja
Tahun terbit: Cetakan pertama 2016
Tebal halaman: 236
Rate: 2/5
Blurp: Awalnya, dia hanya gadis biasa. Juga mulai terbiasa menghadapi guncangan besar ketika ayahnya masuk penjara akibat ulah musuh-musuhnya. Tapi, begitu dibutakan oleh amarah, dia mulai mengumpulkan informasi dan menyusun rencana balas dendam.

Gadis itu membuat kesepakatan dengan iblis. Langkah penuh resiko ia lalui, dibantu dengan seseorang yang masih misterius.

Satu demi satutargetnya berjatuhan. Dan dia menikmati setiap tetes darah yang mengalir ditangannya.
Apakah masih ada tempat untuk nurani, apakah masih ada tempat untuk memaafkan.

Saya tidak akan bercerita banyak tentang buku ini. Seperti yang di jelaskan di sampul belakang buku ini bercerita tantang dendam seorang gadis—yang namanya dirahasiakan sampai bagian ending, karena ketidakadilan yang ia terima. Ayahnya masuk penjara saat menyelidiki kasus korupsi pejabat tinggi. Dan, ia melakukan beberapa perubahan di hidupnya untuk membalas dendam ayahnya.

Banyak orang misterius yang membantu balas dendamnya, mulai dari pelatih fisik di gym, pelatih bertarung sekaligus tembak-menembak, pelatih minum alkohol sekaligus melatih bagaimana gadis tersebut masuk dunia prostitusi.

Saya selesai membaca buku ini dalam rentan waktu setelah sahur menuju berangkat kerja. Yang saya suka di buku ini bagaimana “aku” membunuh target-targetnya. Mengulitinya satu persatu, memisahkan antara daging dan tulang. Bagaimana, penulis, menceritakan tentang jiwa psikopat tokohnya benar-benar nyata.

Tapi, jalan “aku” dalam balas dendam terlalu mulus. Mulai dari berkenalan dengan information-man, orang-orang yang membantunya dalam balas dendam dan bagaimana ia masuk prostitusi sehingga bisa berkenalan dengan pejabat tinggi. Yang saya tahu, masuk dunia prostitisi tidak mudah dan aku dengan mudahnya dalam sekali beraksi langsung berhasil menggaet pejabat.

Keluarga pejabat yang menjadi target “aku” dengan mudahnya percaya dengan sms tipuan yang mengatakan kalau orang itu melarikan diri ke luar negeri karena kasus korupsinya terungkap. Saya tidak begitu paham tentang hal ini, tapi ini tidak masuk akal di zaman yang secanggih ini.

Juga tentang gudang kremasi Alri di hutan.apakah tidak ada yang curiga tentang ruang itu? Meskipun dijelaskan tempat gudang tersebut terpencil tapi pasti masih ada pencari kayu bakar di hutan kan. Apalagi saat proses kremasi berlangsung, suaranya berisik.

Saya juga tidak menemukan feel hubungan “aku” dan ayahnya. Mereka terlalu kaku, padahal dijelaskan kalau mereka dekat.

Buku ini jelas sekali melalui beberapa riset dan ini merupakan nilai tersendiri dibuku ini.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar