Senin, 12 Juni 2017

Pre Wedding Rush - Okke 'Sepatumerah'


Judul: Pre Wedding Rush
Pengarang : Okke 'Sepatumerah'
Penerbit : Stiletto Book
Tahun Terbit : Desember 2013
Tebal : 204 halaman
ISBN : 978-602-7572-21-8
Blurp: “Lo … nggak rela gue nikah dengan Dewo?” Aku memberanikan diri untuk menembaknya.
“Apa masih penting, Nin? Gue rasa enggak, udah nggak penting.” Lanang sama sekali tidak menatapku.
“Penting, Nyet. Penting buat gue.” Suaraku terdengar parau, “Lo nggak rela gue menikah?”
“Sudahlah, Nin. Lupakan. Gue ngaco aja tadi,”
“Lanang. Please jawab. Lo nggak rela?” Suaraku melirih.
“Nggak!” Ia menatap manik mataku,”Puas lo?”
Life goes on. Tapi terkadang ada kenangan-kenangan indah yang membuat seseorang enggan melangkah menuju masa depan. Itulah yang terjadi dengan Menina. Hubungannya dengan Lanang, sang mantan pacar, begitu membekas di hatinya, bahkan sampai ia dilamar oleh pria lain yang lebih mencintainya.
Ketidakmampuannya melupakan masa lalu membuat Menina secara impulsif memutuskan melakukan perjalanan terakhir bersama Lanang ke Yogyakarta. Siapa yang bisa meramalkan apa yang akan terjadi? Saat Menina dan Lanang berada di Yogyakarta, terjadilah gempa bumi 5.9 SR yang memakan banyak korban.
Menina menyaksikan begitu banyak hal yang membuatnya kembali berpikir tentang hubungannya bersama Lanang dan juga calon suaminya. Apakah yang terjadi pada mereka berdua?

Ini novel pertama karya Okke yang saya baca. Novel ini bercerita tentang Menina yang tiba-tiba dilamar Dimas Sadewo—kekasihnya, tepat di hari ulang tahunnya. Alasan Dewo melakukan hal tersebut, karena Dia mendapatkan beasiswa S2 di Jerman dan keinginan terbesarnya adalah menikah serta membawa kekasih pergi bersamanya.Tidak seperti pasangan lainnya yang bahagia bila dilamar kekasihnya, yang dirasakan Menina justru sebaliknya.
Menina bmbang, menerima lamaran Dewo atau sebaliknya, kebimbangan Meninan semakin menjadi saat ia bertemu dengan Lanang—Mantan kekasihnya. Menina yang membutuhkan teman cerita akhirnya bercerita dengan Lanang. Berawal dari curhat inilah yang akan menjadikan hubungan Menina dan Dewo diambang kehancuran.
Menina melakukan perjalanan bareng dengan Lanang dengan kereta api. Menina menuju Surabaya dan Lanang menuju Yogya. Di perjalanan ini Menina menyadari kalau ia masih menyimpan perasaan untuk Lanang, pun hal itu dirasakan oleh lanang. Hal tersebut membuat Menina membuat keputusan mendadak, yaitu ikut Lanang turun di Yogya, menunda kepergiannya ke Surabaya.
Tanpa diduga bencana gempa bumi terjadi di Yogyakarta. Akibat bencana gempa bumi dan segala hal yang terjadi saat itu membuat Menina merenungkan banyak hal, termasuk hubungannya dengan Dewo dan Lanang. Alasan Lanang meninggalkan dirinya tiga tahun lalu akhirnya terungkap. Namun, semua itu tidak mengubah keadaan dan hubungan mereka saat ini. Terlebih setelah ia mendengar percakapan antara Lanang dan Ayako
Menina, Lanang dan Dewo memiliki sifat yang berbeda satu sama lain. Tiga tokoh ini karakternya sama-sama kuat. Penulis berhasil membuat perasaan pembaca campur-adukl iba dengan Dewo yang terus saja dibohongi Menina, kesal dengan sikap Lanang yang selalu saja berusaha membuat Menina goyah akan perasaannya sendiri, gregetan dengan sikap Menina yang labil, mudah tergoda, dan kurang bisa menjaga dan mengerti perasaan orang yang menyayanginya.
Saya suka dengan ide penulis memasukkan bencana gempa bumi di Yogya 2006 silam ke dalam cerita, Tapi sayangnya kejadian ini tidak ditulis dengan kuat, saya tidak merasa bagaimana kalang kabut korban bencana.
Saya juga menemukan gangguan pada font yang berbeda di halaman 90 dan 114.
Konflik dalam cerita ini juga disusun apik, meski endingnya udah bisa ditebak, tapi tetep aja bikin penasaran, pengen tahu bagaimana cara Meina mengambil keputusan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar