Rabu, 05 Agustus 2015

[Review] Rahasia Selma - Linda Christanty


Judul Buku: Rahasia Selma
Pengarang: Linda Christanty
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 122 halaman
ISBN: 9789792256567
Tahun: April 2010 (Cetakan 1)
Rate: 3/5
Review


Buku ini terdiri dari 11 buah cerpen, dimana delapan diantaranya telah dimuat di media cetak dalam kurun waktu terbit tahun 2005 s.d.2010. Ke-11 cerpen tersebut antara lain:

  1. Pohon Kersen 
  2. Menunggu Ibu 
  3. Kupu-Kupu Merah Jambu 
  4. Mercusuar 
  5. Rahasia Selma 
  6. Kesedihan 
  7. Drama 
  8. Para Pencerita 
  9. Jazirah di Utara 
  10. Ingatan 
  11. Babe

Cerpen-cerpen dibuku ini mengangkat kenangan masa lalu, kesepian, serta kebutuhan manusia sebagai makhluk sosial-sahabat berbagi. Dari 11 cerpen diatas ada beberapa cerpen yang membuat saya tertarik. 

Menunggu Ibu

Seorang anak yang melihat Ibunya depresi. Ia harus berpisah dengan adiknya karena keputusan keluarga. Kelakuan ibunya yang semakin aneh dan mengkhawatirkan. Di cerpen ini, Linda juga memberikan sentuhan jenaka. 
"Ibu juga gemar menarik garis lengkung di bagian luar bibir dengan pensil khusus, membentuk dua busur kembar, atas dan bawah. Bibir perempuan ini menjadi lebih tebal, sehingga wajahnya bagai sebuah negeri dengan bibir sebagai pusat pemerintahan (Rahasia Selma-Hlm 56)."

Para Pencerita
Cerpen Para Pencerita juga menarik. Cerpen ini bercerita Kerinduan akan suasana ranjang yang penuh dengan cerita. Dimana Ibu dan anak-anak serta saudara-saudara bercerita apa saja di ranjang. Di ranjang kita dapan memperoleh informasi mengenai rumah, keluarga dan urusan apa saja tersaji dengan lengkap. 

Kisah ini sering kita jumpai di kehidupan sehari-hari, namun Linda berhasil menengamas kisah sederhana dengan cara yang unik, pemilihan katanya kaya. Namun, entah bagaimana saya kurang akrap dan sering gagal paham dengan cerita-cerita itu, atau mungkin saya yang belum begiru paham bagaimana cara Linda bercerita karena ini meupakan kali pertama saya membaca karya Linda. 

Diikutsertaan dalam 100 Hari Membaca Sastra Indonesia

1 komentar: