Jumat, 10 Juli 2015

[Review] Dari Datuk ke Sakura Emas - A. Fuadi dkk

Judul: Dari Datuk ke Sakura Emas
Penulis: A. Fuadi, Alberthiene Endah, Andrei Aksana, Asma Nadia, Avianti Armand dkk.
Desain dan Ilustrasi Cover: Marcel AW
Tebal: 168 halaman
Tahun Terbit: April 2011
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Rate: 4/5
Blurb: Tak ada yang lebih membahagiakan Datuk Batungkek Ameh selain mengabdi kepada suku. Namun kepergiannya untuk meminpin upacara adat di Padang membawa misi lain. Haruskah ia terus mempertahankan wibawanya sebagai Datuk? Kisah ini merupakan salah satu cerita pendek dalam buku ini. Cerpen lain berkisah tentang keputusan Amelia untuk, “Aku akan menikah dengan dia. Tapi kamu adalah suamiku sepanjang hidup.” Ikuti pula kisah Kei, seorang gadis Jepang yang mempertanyakan kenapa ia harus bersekolah di Higa International School. Apa karena semua anak rekan bisnis ayahnya bersekolah di situ?

Empat belas cerita di buku ini ditulis oleh empat belas penulis kontemporer Indonesia. Mereka datang dari beragam latar belakang, beragam tema, beragam gaya, dan beragam genre penulisan.

*) Seluruh royalti buku ini akan disumbangkan oleh para penulis kepada Pusat Dokumentasi Sastra HB Jassin


Review

Buku ini berisi 14 cerpen dari 14 penulis yang berbeda. Berikut daftar 14 cerpen tersebut
1. Datuk – A. Fuadi
2. Sebuah Keputusan – Alberthiene Endah
3. Ke Seberang Dermaga – Andrei Aksana
4. Emak Ingin Naik Haji – Asma Nadia
5. Pagi di Taman – Avianti Armand
6. Misalkan Ini Adalah Dongeng – Clara Ng
7. Mencari Herman – Dewi “Dee” Lestari
8. Ingatan – Dewi Ria Utari
9. Kamis Ke-200 – Happy Salma
10. Sambal Dadak – Icha Rahmanti
11. Pagar Soka – Indra Herlambang
12. Di Tempatmu Berbaring Sekarang – M. Aan Masyur
13. Perempuan Yang Berumah di Rumpun Bambu – Putu Fajar Arcana
14. Sakura Emas – Sitta Karina

Hanya saja, Saya akan membahas cerpen yang menarik dan berkesan versi saya tentunya.

Datuk karya A Fuadi. Mengisahkan tentang Malin yang mendapat gelar Datuk atas kerja kerasnya. Ia memimpin segala misi kebudayaan walaupun tidak mendapatkan materi apa-apa. Hingga suatu hari, ia harus menurunkan sedikit rasa malunya dan mengkaji ulang apa makna budaya dan agama demi pendidikan anaknya. 

Dongeng karya Clara Ng. Cerpen ini menceritakan Navis, seorang anak berkebutuhan khusus, Ibunya ingin Navis sembuh dan membawanya berobat kepada seorang Dokter. Tapi, Tanpa sepengetahuan sang Ibu, Dokter yang membantu penyembuhan Navis sekaligus menjadi Bapak tirinya melakukan pelecehan terhadap Navis. 

Sebuah Keputusan karya Alberthiene Endah. Cerpen ini mengisahkan tentang kehidupan pasangan modern di sebuah apartemen tengah kota Jakarta. Mereka hanya tinggal bersama tanpa  status yang jelas, saling melengkapi dan mengisi kekurangan. Namun, pasangan itu harus berpisah karena salah satu diantara mereka dijodohkan oleh Ayahnya. Saya menyukai kisah ini karena memiliki ending twist.

Pagar Soka karya Indra Herlambang. Cerpen ini mengisahkan tentang dunia mistis dan dunia logikal. Dicerpen ini saya dapat merasakan bagaimana anggapan orang-orang desa yang masih percaya tentang dukun dan sebangsanya.

Biasanya jika saya membaca kumpulan cerpen baik itu dikerjakan secara keroyokan atau satu penulis selalu saja bertema sama, namun kumpulan cerpen ini menyuguhkan bermacam-macam tema. Buku ini nikmat dibaca. Membaca buku ini saya seolah dibawa berkeliling dunia yang berbeda di setiap cerita. Meskipun saya sedikit kecewa dengan Asma Nadia dan Dee Lestari yang menyumbangkan cerpen yang bernah dimuat dibuku lain.

Saya merekomendasikan buku ini untuk teman-teman yang sedang berlatih menulis. Karena membaca buku ini kita bisa membedakan bagaimana cara bercerita setiap pengarang dan siapa tahu setelah membaca buku ini kita akan menemukan bagaimana cara bercerita kita sebagai penulis pemula.

Diikutsertakan dalam 100 Hari Membaca Sastra Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar